Mungkin (kah?)… kehidupan yang kita jalani ini juga sebuah labirin. Kita memasuki sebuah jalan kehidupan tanpa dapat tahu apakah ini jalan yang tepat untuk dapat keluar dari segala masalah yang kita hadapi. Sehingga kita diharuskan mengambil pilihan-pilihan atau arah yang harus kita lewati. Ya.. Karena hidup adalah pilihan.
Ada sebuah kisah menarik tentang labirin...
Alkisah, raja Babilonia membangun labirin besar yang serba rumit. Meniru kerumitan semesta, kilahnya. Bukan dua dimensi, karena ada lorong mendaki, tangga2, pintu2, dan tentu banyak jalan buntunya. Berbiaya tinggi, dan sungguh rumit, sehingga manusia normal bisa mati kehausan atau kelaparan sebelum berhasil menemukan jalan keluar.
Ketika raja Arab berkunjung, raja Babilonia memamerkan labirin besar tersebut. Di dalam, ia meninggalkan raja Arab. Raja Arab mencoba keluar, tapi sungguh rumit labirin itu, sehingga ia sungguh2 makin tersesat. Memahami bahwa ini hanya miniatur kerumitan semesta Tuhan, ia pun mulai berdoa memohon perlindungan, kemudian mempercayai intuisinya, yang akhirnya berhasil membawanya keluar labirin. Menghadap raja Babilonia, ia tersenyum, dan mengucapkan terima kasih karena telah ditunjukkan kerumitan luar biasa dari kepandaian Babilonia.
Kembali ke negaranya, ia menyusun pasukan, dan langsung menyerang Babilonia. Pasukan hanya menculik raja Babilonia, dan kemudian meninggalkan kerajaan. Sang raja dibawa ke tengah gurun Arabia. Berkata si raja Arab: “Ini adalah labirin raksasa kami. Sungguh rumit, biarpun tak satu dindingpun membatasinya. Selamat berjuang sahabatku.” Lalu mereka meninggalkan raja Babilonia itu di tengah gurun maha luas itu.
Sebuah labirin yang maha luas ciptaan Allah Yang Maha Pencipta, sungguh tiada bandingannya.
No comments:
Post a Comment